Inovasi Pendidikan
MEDIA PEMBELAJARAN
GRAFIS, VISUAL, AUDIO DAN AUDIO VISUAL
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Penggunaan media dalam proses belajar mengajar dewasa ini bukan lagi
merupakan suatu hal yang baru dalam dunia pendidikan. Karena dengan adanya
media, akan lebih meningkatkan daya serap siswa dalam memahami pesan-pesan
pembelajaran. Kehadiran media mempunyai
arti yang cukup penting dalam proses belajar mengajar. Karena dalam kegiatan belajar mengajar, ketidakjelasan bahan
yang disampaikan dapat dibantu dengan menghadirkan media sebagai perantara.
Penggunaan media pembelajaran dalam proses belajar mengajar sangat dianjurkan
karena untuk mempertinggi kualitas pembelajaran.[1]
Media pembelajaran juga digunakan
dalam upaya peningkatan atau mempertinggi mutu proses kegiatan belajar mengajar.[2]
Selain itu media juga
merupakan sarana yang membantu proses pembelajaran terutama yang berkaitan
dengan indera pendengaran dan penglihatan. Dengan adanya media dapat
mempercepat proses pembelajaran karena dapat mempercepat pemahaman murid.[3]
Sebagai alat bantu, media mempunyai fungsi melicinkan jalan menuju tercapainya
tujuan pembelajaran dan media juga
digunakan sebagai alat, metode serta teknik yang digunakan dalam rangka
meningkatkan efektifitas komunikasi dan interaksi edukatif antara guru dan
siswa dalam proses pendidikan dan
pembelajaran di sekolah.[4]
Namun, meskipun begitu pentingnya alat atau media bagi tercapainya tujuan
pendidikan, masih banyak dijumpai lembaga-lembaga pendidikan yang kurang
mementingkan suatu alat atau media tersebut.
Terbukti banyak ditemukan kasus guru yang tidak mempergunakan media sesuai dengan bahan yang
diajarkan sehingga siswa mengalami banyak kesulitan dalam menyerap dan memahami
pelajaran yang disampaikan, guru kesulitan menyampaikan bahan pelajaran, banyak
siswa yang merasa bosan terhadap pelajaran tertentu. Hal ini dapat
diidentifikasikan sebagai masalah kurangnya penggunaan media dalam pembelajaran.
Dalam proses pembelajaran,
banyak sekali media yang digunakan seperti media grafis, media visual, media
audio dan media audio visual. Dalam makalah ini, akan kami bahas mengenai media
grafis, media visual, media audio dan media audio-visual dalam bab pembahasan.
BAB II
PEMBAHASANA
A.
Pembahasan Media
Pembelajarangrafis, Visual, Audio Dan Audio Visual
Berikut
macam-macam dan pengertian dari beberapa media pembelajaran antara lain: [5]
1.
Media Pembelajaran Grafis
Media grafis tergolong media visual yang menyalurkan pesan
melalui simbol-simbol visual. Fungsi dari media grafis adalah menarik
perhatian, memperjelas sajian pelajaran, dan mengilustrasikan suatu fakta atau
konsep yang mudah terlupakan jika hanya dilakukan melalui penjelasan
verbal, selain itu juga untuk
menyalurkan pesan dari sumber ke penerima. Saluran yang dipakai menyangkut
indera penglihatan. Pesan yang akan disampaikan dituangkan ke dalam simbol-simbol komunikasi visual. Selain itu,
grafis biasanya digunakan untuk menarik perhatian,
memperjelas sajian ide, dan mengilustrasikan fakta-fakta sehingga menarik dan mudah diingat orang.[6]
Macam-macam media grafis antara lain:[7]
a. Diagram
Diagram adalah
suatu gambaran-gambaran sederhana untuk memperlihatkan hubungan timbal balik berupa garis-garis diagram yang sangat sederhana yakni hanya
bagian-bagian terpenting saja yang diperlihatkan.
b. Grafik
Grafik adalah
suatu grafis yang menggunakan titik-titik atau garis untuk menyampaikan
informasi statistik yang saling
berhubungan.
c. Poster
Poster merupakan
kombinasi visualisasi yang kuat dengan warna dan pesan dengan maksud untuk
menangkap perhatian orang yang sedang melintas.
d. Kartun
Kartun digambarkan dalam bentuk lukisan atau karikatur tentang
orang, gagasan atau situasi yang didesain untuk mempengaruhi opini masyarakat.
e. Komik
Komik merupakan
suatu bentuk kartun yang mengungkapkan karakter dan memerankan suatu berita
dalam urutan yang erat dihubungkan dengan gambar dan di rancang untuk
memberikan hiburan pada pembaca.
f. Gambar
Media grafis paling
umum digunakan dalam kegiatan belajar mengajar, karena merupakan bahasa yang umum dan mudah dimengerti oleh peserta didik.
g. Bagan
Bagan merupakan
media yang berisi tentang gambar-gambar keterangan-keterangan, daftar-daftar
dan sebagainya.
Karakteristik media dapat dilihat menurut kemampuan
membangkitkan rangsangan indera penglihatan, pendengaran,
perabaan, pengecapan, maupun
penciuman atau kesuaiannya dengan tingkatan hierarki belajar. Untuk tujuan
praktis, karakteristik beberapa jenis media lazim digunakan
dalam kegiatan belajar mengajar.
Kelemahan media grafis antara lain:
a. Membutuhkan
keterampilan khusus dalam pembuatannya, terutama untuk grafis yang lebih
kompleks.
b. Penyajian
pesan hanya berupa unsur visual.
Kelebihan media grafis antara lain:
a. Dapat
mempermudah dan mempercepat pemahaman siswa terhadap pesan yang disajikan.
b. Dapat
dilengkapi dengan warna-warna sehingga lebih menarik perhatian siswa.
2.
Media Pembelajaran Visual
Media visual adalah media
yang menyampaikan informasi dalam bentuk gambar atau secara visual sehingga
tidak terdapat suara. media visual ada berbagai jenisnya meliputi modul,
poster, buku, gambar, grafik dan lain sebagainya. kegunaan media visual dalam
pembelajaran sangat banyak sekali salah satunya adalah membantu mengoptimalkan
para tipe pembelajar bergaya visual, sehingga media visual itu sangat
berpotensi dan mempunyai banyak manfaat dalam mewujudkan gambaran abstrak
menjadi gambaran nyata.[8][8] Terdapat dua jenis pesan yang dibuat dalam media
visual, yakni pesan verbal dan non verbal. Pesan verbal visual terdiri atas
kata-kata (bahasa verbal) dalam bentuk tulisan dan pesan non verbal visual
adalah pesan yang dituangkan kedalam simbol-simbol non verbal visual.
Media visual memiliki beberapa fungsi dan manfaat. Fungsi media
visual adalah untuk menarik perhatian, memperjelas sajian ide, menggambarkan
fakta yang mungkin akan cepat dilupakan jika tidak divisualkan. Beberapa
penelitian membuktikan bahwa pembelajaran yang diserap melalui media penglihatan
(media visual), terutama media visual yang menarik, dapat mempercepat daya
serap peserta didik dalam memahami pelajaran yang disampaikan. Salah satu
keuntungan penggunaan media pembelajaran visual adalah bentuknya dapat dibuat
semenarik mungkin agar anak tertarik untuk mempelajarinya. Media Visual terdiri dari:[9]
a. Media yang tidak
diproyeksikan
1) Media realia adalah benda nyata.
Benda tersebut tidak harus dihadirkan di ruang kelas, tetapi siswa dapat
melihat langsung ke obyek. Kelebihan dari media realia ini adalah dapat
memberikan pengalaman nyata kepada siswa. Misal untuk mempelajari
keanekaragaman makhluk hidup, klasifikasi makhluk hidup, ekosistem, dan organ
tanaman.
2) Model adalah
benda tiruan dalam wujud tiga dimensi yang merupakan representasi atau
pengganti dari benda yang sesungguhnya. Penggunaan model untuk mengatasi
kendala tertentu sebagai pengganti realita. Misal untuk mempelajari sistem
gerak, pencernaan, pernafasan, peredaran darah, sistem ekskresi, dan syaraf
pada hewan.
b. Media proyeksi
1) Transparansi OHP merupakan alat
bantu mengajar tatap muka sejati, sebab tata letak ruang kelas tetap seperti
biasa, guru dapat bertatap muka dengan siswa (tanpa harus membelakangi siswa).
Perangkat media transparansi meliputi perangkat lunak (Overhead
transparancy/OHT) dan perangkat keras (Overhead projector/OHP).
2) Film bingkai atau slide adalah
film transparan yang umumnya berukuran 35 mm dan diberi bingkai 2X2 inci. Dalam
satu paket berisi beberapa film bingkai yang terpisah satu sama lain. Manfaat
film bingkai hampir sama dengan transparansi OHP, hanya kualitas visual yang
dihasilkan lebih bagus. Sedangkan kelemahannya adalah beaya produksi dan
peralatan lebih mahal serta kurang praktis. Untuk menyajikan dibutuhkan
proyektor slide.
3.
Media Pembelajaran Audio
Media
Audio (media dengar) adalah media yang isi pesannya hanya diterima melalui
indera pendengaran. Dengan kata lain, media jenis ini hanya melibatkan indera
dengar dan memanipulasi unsur bunyi atau suara semata.[10]
Dilihat dari sifat pesan yang diterima, media
audio ini bisa menyampaikan pesan verbal maupun non verbal. Pesan verbal berupa
bahasa lisan atau kata-kata, sedangkan pesan non verbal berwujud bunyi-bunyian
dan vokalisasi, seperti gerutuan, gumam dan musik. [11]
Untuk dapat
menggunakan perangkat audio sebagai media pembelajaran, maka ada baiknya kita
mengenal peralatan audio tersebut, terutama peralatan yang mampu merekam suara.
Di antaranya adalah:[12]
a. Phonograph (Gramaphone)
Alat
rekam ini menggunakan cakram datar yang disebut gramafon (gramaphone),
yang kemudian dikenal dengan nama piringan hitam (record), yang telah
berkali-kali mengalami perkembangan pembuatannya. Piringan hitam ini, mampu
merekam berbagai macam suara mulai dari ucapan kata-kata, suara badai, kicau
burung, musik simponi dan lain-lain.hanya saja piringannya mudah tergores dan
aus serta diameternya yang besar. Alat ini cocok digunakan untuk musik, drama,
puisi, dongeng, tutur cerita dan lain-lain.
b. Open Reel Tapes
Kelebihan
program audio yang menggunakan pita Open Reel Tape Recorder ialah
kualitas suaranya lebih bagus dibandingkan dengan pita kaset. Open Reel Tape
Recorder ini, ada yang menggunakan sestem full track (mono) dan yang
menggunaka sistem stereo. Namun pada umumnya program-program audio diperbanyak
dalam bentuk mono.
c. Cassette Tape Recorder
Perekam
kaset audio ini adalah yang paling popular dalam masyarakat. Untuk berbagai
keperluan maka dibuat pita kaset dalam beberapa kualitas, yaitu dari yang
paling rendah, normal dan metal. Namun umumnya program audio (untuk
pendidikan), dibuat di atas pita kaset normal.
d. Compact Disc (CD)
Inovasi
secara revolusioner di dunia audio rekam terjadi pada tahun 1979, yakni
lahirnya compact disc (CD) sebagai hasil percampuran computer dan tenaga
laser. Compact Disc atau cakram padat adalah sebuah piringan optical
yang digunakan untuk menyimpan data secara digital. Teknologi cakram padat
kemudian diadopsi untuk digunakan sebagai alat penyimpan data yang
dikenal sebagai CD-ROM.
e. Radio
Radio
adalah satu alat komunikasi elekro magnetic untuk mengirim dan menerima
pesan suara dengan menggunakan sistem gelombang suara melalui udara.
Pemancar
radio mengubah, atau melakukan modulasi gelombang radio agar dapat menyampaikan
informasi. Dalam dunia pendidikan, hingga kini radio masih digunakan sebagai
media pembelajaran, khususnya untuk program pembelajaran jarak jauh. Penggunaan
radio sebagai media pendidikan tidak perlu diragukan lagi peranannya, hal ini
disebabkan karena radio memiliki daya jangkauan yang luas.
Kelebihan Media Audio adalah :
a. Sifatnya mudah untuk dipindahkan.
b. Dapat digunakan bersama-sama dengan alat perekam radio, sehingga dapat diulang atau diputar
kembali.
c.
Dapat merangsang partisifasi aktif pendengaran
siswa, serta dapat mengembangkan daya imajinasi seperti menulis dan menggambar.
Kekurangan Media Audio adalah :
a. Dalam suatu rekaman sulit menemukan lokasi suatu pesan
atau informasi, jika pesan atau informasi tersebut berada ditengah-tengah pita, apalagi jika radio, tape tidak memiliki
angka-angka penentuan putaran.
b.
Kecepatan rekaman dan pengaturan trek yang
bermacam-macam menimbulkan kesulitan
untuk memainkan kembali rekaman yang direkam pada suatu mesin perekam yang
berbeda.
4.
Media Pembelajaran Audio Visual
Media audio visual adalah media modern yang sesuai
dengan perkembangan zaman (kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi), meliputi
media yang dapat dilihat dan dapat di dengar.[13][13] Media audio
visual adalah media yang mempunyai unsur suara dan gambar. Berikut jenis-jenis
media audio visual:
a. Audio visual diam, yaitu media yang menyampaikan pesan melalui benda diam yang dapat diterima oleh indera pendengaran
dan indera pengelihatan, akan tetapi gambar yang dihasilkannya adalah gambar
diam atau sedikit memiliki unsur gerak. Jenis media ini antara lain media sound
slide (slide suara), film bingkai suara (sound slide), film rangkai
suara, dan cetak suara.
b. Audio visual gerak, yaitu
media yang dapat menampilkan unsure-unsur dan gambar yang bergerak seperti film
suara dan video-cassette.
c. Audio visual murni, yaitu baik
unsure suara maupun unsure gambar berasal dari satu sumber seperti film
video-cassette.
d. Audio visual tidak murni, yaitu yang
unsure suara dan unsure gambarnya berasal dari sumber yang berbeda, misalnya
film bingkai suara yang unsure gambarnya bersumber dari tape recorder. Contoh
lainnya adalah film strop suara dan cetak suara.[14]
B. Pengembangan Media dalam Pendidikan Islam
Dalam menyampaikan pesan
pendidikan agama diperlukan media pengajaran. Media pengajaran pendidikan agama
adalah perantara atau pengantar pesan
guru agama kepada penerima pesan yaitu siswa. Media pengajaran ini sangat
diperlukan dalam merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat serta
perhatian sehingga terjadi proses belajar mengajar serta dapat memperlancar
penyampaian pendidikan agama Islam.
Media pembelajaran dalam
Pendidikan Agama Islam (PAI) juga dapat diartikan semua aktifitas yang
ada hubungannya dengan materi Pendidikan Agama Islam, baik yang berupa alat
yang dapat diperagakan maupun teknik atau metode yang secara efektif dapat
digunakan oleh guru agama dalam rangka mencapai tujuan tertentu dan tidak
bertentangan dengan ajaran Islam. Diantaranya adalah Uswatun Khasanah (teladan
yang baik), kebiasaan, nasehat dan cerita, disiplin,
partisipasi, pemeliharaan, papan tulis, buku pelajaran, film atau gambar
hidup, radio pendidikan, TV pendidikan, computer dan karyawisata.
Dalam
pemilihan media pembelajaran agama Islam, hendaknya disesuaikan
dengan tujuan pengajaran agama itu sendiri, bahan atau materi yang akan
disampaikan, ketersediaan alat, pribadi guru, minat dan kemampuan siswa serta
situasi pengajaran yang akan berlangsung, sehingga penggunaan media bukan
sekedar upaya untuk membantu guru dalam mengajar, tetapi lebih dari itu, yaitu
sebagai usaha yang ditujukan untuk memudahkan siswa dalam mempelajari
pengajaran agama.
Setelah membahas
alat atau media pembelajaran, maka kita tinggal memilih media pembelajaran apa
yang cocok untuk dipraktekkan kepada siswa sesuai dengan tujuan yang
diharapkan. Terkait dengan pembelajaran agama Islam, maka media yang digunakan
juga bermacam-macam.
Usaha Nabi dalam
menanamkan akidah agama yang dibawanya dapat diterima dengan mudah oleh umatnya
yaitu dengan menggunakan media yang tepat berupa media contoh atau teladan
perbuatan-perbuatan baik Nabi sendiri (Uswatun Khasanah). Istilah Uswatun
Khasanah barangkali dapat diidentifikasikan dengan demonstrasi yaitu
memberikan contoh dan menunjukkan tentang cara berbuat atau melakukan sesuatu.
Media ini selalu digunakan Nabi dalam mengajarkan ajaran-ajaran agama kepada
umatnya, misalnya dalam mempraktekkan sholat.
Selanjutnya, melalui suri
tauladan atau model perbuatan dan tindakan yang baik, maka guru agama akan
dapat menumbuhkembangkan sifat dan sikap yang baik pula terhadap anak didik.
Begitupula sebaliknya. Kemudian daripada itu, media pendidikan agama dapat juga
diartikan semua aktifitas yang ada hubungannya dengan materi pendidikan agama,
baik yang berupa alat yang dapat diperagakan maupun teknik atau metode yang
secara efektif dapat digunakan oleh guru agama dalam rangka mencapai tujuan
tertentu dan tidak bertentangan dengan ajaran Islam.
Media yang digunakan dalam
pembelajaran Pendidikan Agama Islam ada dua macam, yaitu media yang bersifat
benda (materiil) dan yang bukan benda:
1. Alat yang bersifat benda
a. Media tulis seperti
Al-Qur’an, Hadis, Tauhid, Fiqih, Sejarah.
b. Benda-benda alam seperti
hewan, manusia dan tumbuh-tumbuhan.
c. Gambar-gambar yang dirancang
seperti grafik.
d. Gambar yang diproyeksikan seperti
video, transparan.
e. Audio recording (alat untuk
didengar), seperti kaset, tape dan radio.
2. Alat yang bersifat bukan benda
a. Keteladanan.
b. Perintah atau Larangan.
c. Ganjaran dan Hukuman.
Peranan media dalam
pengembangan pendidikan Islam sangatlah penting, dan agar proses pembelajaran
menjadi lebih efektif dan efisien serta agar tujuan dalam pengembangan
pendidikan Islam dapat tercapai, maka dalam pemilihan media ada faktor yang perlu
dipertimbangkan antara lain: [15]
1. Tujuan instruksional yang ingin dicapai.
2. Karakteristik siswa.
3. Jenis rangsangan belajar yang diinginkan.
4. Keadaan latar belakang dan lingkungan siswa.
5. Pemilihan media harus sesuai atau cocok dalam pencapaian tujuan pendidikan
Islam yang telah ditetapkan.
6. Pendidik atau guru memahami peranan dari alat pendidikan yang dimaksud dan
ia cakap untuk menggunakan alat pendidikan yang diamaksud, misalnya guru mampu
mengatasi batas-batas ruang kelas, maksudnya benda-benda yang akan diajarkan
sulit dibawa kedalam kelas, jadi guru dapat mengajarkannya melalui film strip
atau film slide.
7. Anak didik mampu menerima penggunaan alat pendidikan sesuai dengan keadaan
dirinya. Dalam hal ini pertimbangan terhadap kondisi anak didik sangatlah
penting, sebab anak didiklah yang akan menerima dan mengolah pengaruh
pendidikan yang dimaksud demi pencapaian kedewasaan dirinya.[16]
8. Mengatasi perbedaan pengalaman pribadi peserta didik. Misalnya peserta
didik yang bertempat tinggal didaerah pegunungan yang belum pernah melihat
lautan dapat digunakan media film atau video kaset.
9. Mengatasi peristiwa-peristiwa alam. Misalnya terjadinya letusan gunung
berapi, terjadinya banjir, pertumbuhan tumbuhan, perkembangbiakan binatang,
dapat digunakan media gambar atau film.
10. Mampu
membangkitkan motivasi belajar peserta didik.
11. Mampu memberikan
kejelasan materi yang disampaikan kepada peserta didik.
Adapun singkatnya yang perlu
diperhatikan oleh pendidik dalam pemilihan media pembelajaran pendidikan Islam
yaitu media pembelajaran pendidikan Islam digunakan untuk peningkatan interaksi
belajar mengajar yang bermanfaat bagi peserta didik, serta merupakan upaya
dalam menumbuhkan motivasi atau menggugah minat siswa agar mau belajar.[18]
BAB III
KESIMPULAN
- KESIMPULAN
Dengan media
pembelajaran pelaksanaan proses belajar mengajar akan lebih menarik perhatian
siswa sehingga dapat menumbuhkan motivasi belajar, bahan pengajaran akan lebih
jelas maknanya sehingga dapat lebih di pahami oleh para siswa, dan memungkinkan
siswa menguasai tujuan pengajaran lebih baik, metode mengajar akan lebih
bervariasi, sehingga siswa tidak bosan, dan guru tidak kehabisan tenaga, siswa
lebih banyak melakukan kegiatan belajar, sebab tidak hanya mendengarkan uraian
guru, tetapi juga aktivitas lain seperti mengamati, melakukan serta
mendemonstrasikan.
Selain itu, dapat
menjadikan perkembangan berpikir siswa, dimulai dari berpikir kongkrit
menuju ke berpikir abstrak, dimulai dari berpikir sederhana menuju ke berpikir
kompleks atau hal-hal yang abstrak dapat di kongkritkan, dan hal-hal yang
kompleks dapat di sederhanakan. Dan juga membuat konkrit konsep yang abstrak,
membawa objek yang sukar didapat ke dalam lingkungan belajar siswa, menampilkan
objek yang terlalu besar, menampilkan objek yang tak dapat diamati dengan mata
telanjang, mengamati gerakan yang terlalu cepat, memungkinkan keseragaman
pengamatan dan persepsi bagi pengalaman belajar siswa, membangkitkan motifasi
belajar, menyajikan informasi belajar secara konsisten dan dapat diulang maupun
disimpan menurut kebutuhan.
DAFTAR PUSTAKA
Admin, Pengaruh
Penggunaan Media Pembelajaran, dalam http://contohmakalahs.blogspot.com/2011/11/pengaruh-penggunaan-media-pembelajaran.html
Bakry, Sama’un. 2005. Menggagas
Konsep Ilmu Pendidikan Islam. Bandung: Pustaka Bani Quraisy
Basuki dan M. Miftahul Ulum. Pengantar Ilmu Pendidikan Islam.
Ponorogo: STAIN Po Press. 2007
Djamarah, Syaiful Bahri dan Aswan Zain. 2006. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta
Munadi, Yudhi. 2008. Media
Pembelajaran, Sebuah Pendekatan Baru. Ciputat: Gaung Persada
Press
Ramayulis. Ilmu
Pendidikan Islam. cetakan keempat. Jakarta: Kalam Mulia. 2002
Rohani, Ahmad. 1997. Media Instruksional Edukatif. Jakarta: Rineka Cipta
Setiasih, Media
Audio Visual, dalam http://setiasih89.blogspot.com/2012/02/media-audio-visual.html
Sudjana, Nana dan Ahmad Rivai. Media Pengajaran. Cet. IV.
Bandung: Sinar Baru Algensindo. 2001
TP, Pengertian
Macam-Macam Media Grafis, dalam http://tekpen07b.blogspot.com/2011/01/pengertian-macam-macam-media-grafis_30.html
Tim Penyusun. 1995. Kamus Besar Bahasa
Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka
Uni El-Unnaity, Aspek
Komunikasi Visual Dalam Pembelajaran,
dalam http://murni-uni.blogspot.com/2011/05/aspek-komunikasi-visual-dalam.html
Usman, asyiruddin Dan Asnawir. Media Pembelajaran. Cetakan kesatu.
Jakarta : Ciputat Press. 2002
[1] Nana Sudjana dan Ahmad Rivai, Media
Pengajaran, Cet. IV, ( Bandung : Sinar Baru Algensindo, 2001), 3
[4] Basuki dan M. Miftahul Ulum, Pengantar
Ilmu Pendidikan Islam, (Ponorogo: STAIN Po Press,
2007), 133
[5] Syaiful Bahri Djamarah
dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar,
(Jakarta: Rineka Cipta, 2006), 121-122.
[6] TP, Pengertian Macam-Macam Media Grafis, dalam http://tekpen07b.blogspot.com/2011/01/pengertian-macam-macam-media-grafis_30.html,
diakses 26 September 2012
[7] TP, Pengertian Macam-Macam Media Grafis, dalam http://tekpen07b.blogspot.com/2011/01/pengertian-macam-macam-media-grafis_30.html,
diakses 26 September 2012
[8] Uni El-Unnaity, Aspek Komunikasi Visual Dalam Pembelajaran,
dalam http://murni-uni.blogspot.com/2011/05/aspek-komunikasi-visual-dalam.html, diakses 26 September 2012
[9] Setiasih, Media Audio Visual, dalam http://setiasih89.blogspot.com/2012/02/media-audio-visual.html, diakses 26 September 2012
[10] Yudhi Munadi, Media Pembelajaran,
Sebuah Pendekatan Baru, (Ciputat: Gaung Persada Press, 2008), 148
[13] Ahmad
Rohani, Media Instruksional Edukatif,
(Jakarta: Rineka Cipta, 1997), 97-98.
[14] Syaiful
Bahri Djamarah dan Aswan Zain, Strategi
Belajar Mengajar…., 124-125
[15] Admin, Pengaruh Penggunaan Media Pembelajaran,
dalam http://contohmakalahs.blogspot.com/2011/11/pengaruh-penggunaan-media-pembelajaran.html,
diakses 26 September 2012
[17] Ahmad
Rohani, Media Instruksional Edukatif…., 6-10
[18] Admin, Pengaruh Penggunaan Media Pembelajaran,
dalam http://contohmakalahs.blogspot.com/2011/11/pengaruh-penggunaan-media-pembelajaran.html,
diakses 26 September 201
Komentar
Posting Komentar